Perpisahan Terindah

Nard, tungguin gw dunk” aku berlari kecil menghampirinya di halaman sekolah. “Beuh, gila u jam segini baru dateng”sahut Nard penuh ejek. Nard, ialah cowok yang menjadi tempat curhat aku, juga sohib cowok ku satu-satunya. Slain bisa jaga rahasia, dia juga asik kalo di ajak becanda, trus emang enak aja kalo di ajak ngobrol. Sebenernya dia temen SD aku, Cuma lebih deket aja waktu kelas 9 ini, soalnya kita sekelas. “Yeeeeh~ elo sendiri baru dateng jam segini!” ledek gw sambil tersenyum lebar. “Hahahaha, gw kan gak kayak u tiap hari.” Sahutnya sambil tertawa kecil. Salah satu alasan kenapa aku lebih deket sama dia yaitu karena aku suka sama dia. Tapi sayangnya, dia udah suka sama Fiona sejak kelas 6SD, udah hampir 4 tahun dia ngejar Fi. Inilah salah satu alasan juga kenapa aku berfikir gak ada harapan buat dapetin dia. “Mel, bengong aja u!” Suaranya membangunkaknku dari lamunan. “Pantesan setiap gw lewat depan rumah tetangga u, ayam-ayamnya pada mati! Pasti ini semua gara-gara ulah u. hahahaha”Ledeknya penuh tawa. “Hmmpph., sial u, hehe” jawabku sambil tersenyum. “Eh iya, u dah dapet fotonya Fi lagi gak?” “Lom, gw lagi males foto-foto ni” “oh” sahutnya kecewa terdengar dari nada suaranya yang turun. “eh iya, skalian u tanyain ya nomor hp nya yang aktif,soalnya gw telfonin dia gak nyambung mulu.” Ku anggukan kepala sambil berkata “Hmm, kapan-kapan”. “yah, koq kapan-kapan si?” sahutnya tambah kecewa. “Yee, dah bagus gw bantuin!” jawabku agak kesal. “Iya, iya sorry. Nanti kalo udah dapet nomor hp n foto-fotonya kasih tau gw ya!” “Sip Deh!” kataku sambil mengacungkan jempol pertanda setuju.@@@@@@@Bel pulangpun berbunyi. Aku melirik-lirik mencari teman yang akan ku ajak pulang bareng. Kemudian aku menghampiri sesosok cewek yang kulitnya hitam manis, wajahnyapun ikutan manis dan rambut sebahunya di kuncir kuda.“Lin, pulang bareng yuuuk” ”Yaaaah, sorry gw gak bisa. Soalnya gw ada kerja kelompok di rumahnya Lita” “Hmmm, ya udah deh. Gw pulang duluan yah!” sahutku agak kecewa. Lina itu sahabat cewekku yang rumahnya paling deket sama aku di banding sahabat lainnya, termasuk Nard. Lina juga tempatku mencurahkan isi hatiku. Dari situ, aku langsung bergegas pulang. Sesampainya di pangkalan angkot, aku melihati Fi sedang menunggu angkot bersama teman-temannya yang lain. Langsung saja ku hampiri dia dan berbasa basi lalu “Fi, gw minta numb hp u dunk? Kalo gw mw sms u kan jadinya gampang” pintaku sambil menyodorkan hp yang ku punya itu. “Oke” lalu ia pun mengetikkan nomor hp nya di hp ku. “Oh iya Fi, gw minta foto u juga dunk, bwt gw taruh di album foto tmen-tmen di fs gw” “Hmm, oke” setelah selesai kirim-kiriman foto menggunakan Bluetooth, angkot yang akan aku tumpangipun datang. “Fi, thanks ya. Gw duluan ya, angkot gw udah dateng” “Sip deh”. Akupun langsung menumpangi angkot tersebut.@@@@@@@Sesampainya di rumah, aku salin baju, makan, lalu sms Nard buat kasih info.To: NaRdNaRd, gw udh dpet fto n numb hp’y Fi nih…From: ImeLdaSelang 10 menit, hp ku melantunkan reff lagu Selamanya Cinta-d’Cinnamons. Ku buka inbox, lalu ku baca smsnya.To: ImeLdaW minta dunk…From: NaRdSetelah itu, langsung saja ku kirimkan foto dan numb hpnya. Tak lama kemudian ada sms yang masuk lagi.To: ImeLdaThx yuph!From: NaRdJujur saja, aku bahagia bisa membantunya mendapatkan Fi, karena hanya Fi yang dapat membuat dirinya bahagia. Walaupun hatiku perih dan sakit, namun aku rela menjalankan itu semua. Dan jika rasa ini tetap bertahan sampai perpisahan nanti, aku akan menyatakannya. Karena jika aku mengatakannya sekarang, justru hanya akan menambah beban bagi kami berdua. Karena akan mengganggu UAN dan jika aku ditolak, pasti aku akan malu banget kalau ketemu sama dia. Berhubung SMA yang akan kami masuki berbeda, aku cukup berani untuk menyatakannya.@@@@@@Hari berganti hari, minggu berganti minggu. Akhirnya UAN pun tiba. Banyak anak-anak yang datang dengan muka lesu, dan ngantuk. Wajar saja, pasti banyak dari mereka yang bergadang semalaman untuk belajar UAN agar mereka bisa lulus. Namun banyak juga yang dengan tampang ceria, pd, dan bersemangat ingin menghadapi soal UAN, termasuk NaRd.@@@@@@ UAN, UAS, Ujian Praktek, sampai pengumuman kelulusanpun akhirnya usai.@@@@@@ Pagi yang indah, menyegarkan dan menyejukkan raga. Mataharipun baru bangun dari tidur semalam. Terlebih sangat tak terasa, bahwa hari ini aku dan anak-anak kelas 9 yang lain akan berpisah. Hari yang akan sangat mengembirakan, menyedihkan juga mengharukan. Tempat perpisahan kami yaitu di pantai carita. Jadi, kami akan menempuh sekitar 3jam perjalanan dari Tangerang. Sesampainya disana, aku dan teman-teman yang lain ikut bergembira ria. Main pasir, sembur-semburan air laut, foto-foto di tepi pantai, juga masih ada permainan-permainan yang diselenggarakan sekolah kami. Kami akan pulang jika hari sudah malam yang ditunjukkan oleh terbenamnya matahari ke dasar laut.@@@@@@ Ketika menit-menit matahari terbenam akan tiba, aku langsung mengajak NaRd untuk menjauh dari anak-anak yang lain, agar anak-anak yang lain tidak bisa mendengar apa yang akan aku katakana kepada NaRd. “Ada apa si MeL?” Tanyanya dengan muka penuh kebingungan sambil menyedot air kelapa yang tadi baru di belinya di pedagang kelapa tepi pantai. “Emmmmm,…. Gw…. Gw…. Gw maaaa… maau ngomong sesu….atu…samaa.. u!” ucapku penuh tergagap-gagap. “mau ngomong apa si? Kayaknya serius banget, santai aja kali” Ia menyedot air kelapa itu lagi dengan santai, sedangkan aku sedang tergagap-gagap, juga tergugup-gugup sekali disini. “Gw…., gw….” ‘Haduh ngomong kayak gini aja koq susah ya?’ pikirku dalam hati. Aku yakin sekali, kalau sekarang mukaku sudah merah seperti kepiting rebus. ‘ Duuh malu banget nih gw’ucapku lagi di dalam hati. “Elo kenapa? Ada yang luka ya?” Ia terlihat mulai cemas. “Hmmmm, kagak koq” “Terus kenapa? Bilang aja ma gw” sahutnya dengan suara yang mulai menyantai.“Gw suka sama u NaRd”Ia tersentak kaget, terlihat dari matanya yang mulai memandangi tempat lain tanpa mempedulikan aku yang berada di sini, dengan wajahnya yang mulai memerah. Sebelum ia sempat berkata-kata lagi, aku melanjutkan penjelasanku padanya.“Gw dah suka sama u sejak kelas 9 ini, sejak gw mulai becandain u, tapi gw gak minta u untuk jadi pacar gw kok, gw Cuma sekedar menyatakan perasaan gw ke u, biar u tau, kalo selama ini gw menyukai u. Karena gw tau, u hanya bisa mencintai Fi, jadi gw gak bisa berharap banyak sama u. And gw harap Nard, u gak membenci gw. Good Bye.”Aku berlari meninggalkannya yang masih tersentak kaget dengan ucapanku tadi. Juga berlari menjauhi teman-teman yang lain. Lalu aku duduk di atas pasir, di bawah pohon kelapa yang pendek dan cukup rindang daunnya sambil memandangi matahari terbenam sendirian.“Mel…”seorang cowok yang memanggilku itu langsung menghampiri aku yang sedang menikmati indahnya matahari terbenam.“Ada apa Nard?” mataku mengalihkan pemandangan, lalu memandang dirinya.“kenapa u bantuin gw untuk deket sama Fi?” “Karena gw mau melihat u bahagia Nard, walaupun itu bukan sama gw, walaupun itu kan membuat gw sakit, walaupun itu bikin hati gw terluka, namun asal gw melihat u bahagia, tentunya gw juga akan ngerasa bahagia. Dan gw ingin u tau, gw ngelakuin semua itu dengan rela, Nard” Tak terasa olehku, aku mengucap semua kata-kata itu sampai air bening yang lembut jatuh di pipiku. “Asal u tau mel, gw lebih mencintai u dari pada Fi” Ucapnya sambil menyeka air mata yang sudah membasahi pipiku. “Tapi kenapa Nard???... Padahal,, u udah mencintai Fi sampai 4 tahun!! 4 tahun Nard!! 4tahun!! Itu waktu yang gak lama buat ngelupai dia,, Nard” ucapku tersedu-sedu sambil menatap kedua bola matanya bergantian. “Karena gw lebih mencintai orang yang mencintai gw dengan tulus juga rela berkorban, dari pada mencintai orang yang sebatas hanya gw kagumi. Sebenernya, selama 1,5 tahun ini, gw udah mulai ngelupain dia, karena gw tau, cinta gw takkan bisa terbalaskan dan kan selalu sia-sia. Hati gw udah gak sanggup buat mencintai dia, tapi pikirian gw belom berhenti mikirin dia. Jadi jauh sebelum hari ini, gw udah mutusin, kalau gw hanya sebatas mengagumi pesonanya aja.”jelasnya padaku panjang lebar sambil mengelus rambutku. “Jadi, setelah u ngedenger semua tadi, apa u mau jadi pacar gw??” “Hmm, gimana ya?? Iya, enggak, iya, enggak, iya enggak ya??”sahutku dengan muka tersenyum-senyum sambil memperhitungkannya dengan jari tangan bermaksud menjahilinya. “Yaah, masa masih di perhitungin lagi si?? Tadi kan u dah bilang suka sama gw” ucapnya dengan muka yang cemberut.“Hmm, iya deh iya, gw mau jadi cewe u”DDDDUUUUUUARRRRRRRRRRRRSuara kembang api seakan mengganggu moment penting di antara kami berdua.“Apa meL?? Tadi u ngomong apa? Gak kedengeran nih” terdengar dari suaranya jika ia sangat mengharapkanku untuk mengulang kembali ucapan yang tadi.“Gak mau ah”“yaaaah, koq gitu si? Ulangin lagi donk meL, Please…””Iya iya, yang tadi gw cuma becanda koq, gw mau koq jadi cewek u, karena u lah satu-satunya orang yang ada di hati gw, dan gw ingin, perasaan ini akan tetap ada sampai batas yang tak ditentukan nanti” “thanks meL, gabung sama yang lain yuk” “Yuk” Lalu kami bergabung dengan yang lain untuk memasang kembang api. Di tengah-tengah keceriaanku, tiba-tiba Nard berkata dengan suara yang sangat kencang.“Temen-temen, minta perhatiannya donk” Seketika itu juga, semua teman-teman kami seperti membentuk lingkaran, dan tersisalah kami berdua di dalam lingkaran itu. Lalu Nard melanjutkan lagi, “Gw mau ngumumin, kalo sekarang gw sama ImeL udah jadian. Minta doa restunya ya, supaya hubungan kami langgeng” seketika itu juga, suasana yang sebelumnya meriah menjadi semakin meriah dengan adanya pengumuman dari Nard. Dan saat itu juga, muka kami berdua kembali memerah seperti kepiting rebus.@@@@@@@Perpisahanpun selesai, semuanya naik ke bus untuk kembali pulang ke tangerang. Dengan begitu, perpisahan itu menjadi perpisahan SMP yang paling berkesan bagi Nardaolus Fransiskus dan ImeLda Cantika Putri. Terpaan sinar matahari,,Membuat diriku tuk selalu tegar dalam kepahitan hidup..Mengajarkanku akan cerahnya kehidupan…Memberiku kenyataan, bahwa ia akan selalu bertahan,,Bertahan dalam kesunyian dan kesepian…Dalam malam yang takkan pernah terganti…Kehampaan, kekosongan, dan kegelapan…Seolah menjadi kebiasaan rutin yang kan selalu di jalani…Bintangpun ikut serta dalam mengisi kegelapan,,Namun berkebalikkan dengan matahari..Memberi pembagian jatah tampil yang rata,,Merupakan siasat mereka,, Untuk menyinari alam semesta yang selalu gelap…Hari-haripun di jalankan dengan kesetiaan yang tak kunjung padam…Pengabdian tuk selalu memancarkan cahaya,,Untuk mereka yang mengalami kegelapan…Memberi pelajaran dalam hidup yang takkan bisa tergantikan,,Tuk bisa selalu menjadi bintang dan matahari,,Yang penuh abdi dan kesetiaan… Dan aku ingin, cinta kami berdua kan abadi dan penuh kesetiaan, seperti matahari dan bintang ynag penuh abdi dan kesetiaan, untuk menyinari alam semesta yang selalu gelap.

Tidak ada komentar: